Senin, 19 Januari 2015

Demi Pengobatan bagian 1

Anisa,Ratna,dan Dewi ketiganya merupakan teman bermain sejak kecil. Bahkan ketiganya selalu bersekolah di sekolah yang sama. Hari hari sering mereka lalui bersama sama bahkan hubungan mereka bertiga dengan masing masing dari orang tua ketiganya juga akrab seperti orang tua mereka sendiri.

Suatu hari Anisa tidak masuk ke sekolah, Ratna Dan Dewi pun ingin jam sekolah segera usai jadi mereka bisa segera menjenguk Anisa yang sedang sakit. Bel tanda pulang sekolah pun sudah berbunyi Ratna dan Dewi tidak sabar untuk segera meluncur ke rumah Anisa.

Sampai rumah Anisa mereka menjumpai Ibunya Anisa tampak sedih,
" Ada apa tante? Anisa baik2 saja kan?" teriak Ratna Dan Dewi hampir bersamaan.
" Oh iya...iya Anisa ada di kamar ko,langsung saja masuk kesana."
Tampaknya Ratna Dan Dewi masih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Segera mereka menuju kamar Anisa,Dan membuka pintu kamarnya,tampak Anisa sedang tiduran lalu keduanya mendekati nya.
"gimana udah baikan kamu Nis?"Ratna berkata kepada Anisa.
" Masih harus istirahat nie... Eh kalian sudah makan belum? Kalo belum sana makan dulu. Ibuku sudah masak." kata Anisa tetap dengan pembawaannya yang selalu ceria.
" Nis sebenarnya tidak ada yang serius dengan sakit kamu kan? Aku tadi lihat Ibu kamu terlihat sedih." Ratna menatap Anisa serius.
" Iya Nis masa kamu mau menyembunyikan sesuatu Dari kita? " tambah Dewi.

Anisa menghela nafas panjang, tiba tiba ada butiran air mata yang keluar
"Ratna,Dewi menurutku diagnosa dokter aku menderita kanker Dan untuk pengobatannya aku harus kemoterapi."
Tampak Ratna Dan Dewi shock mendengar kata kata yang terlontar Dari mulut Anisa. Tapi mereka berusaha menyemangati Anisa
" Nis Tuhan menciptakan penyakit pasti juga menciptakan obatnya jadi kamu harus semangat berobat agar kamu cepat sembuh ya!"
" Terima kasih,iya apalagi Ada kalian gini aku jadi ingin cepat sembuh dan kita melakukan semuanya sama sama....."

Lalu datanglah Ibu Anisa ke kamar membawakan minuman Dan kue buat Ratna Dan Dewi.
" Pasti kalian belum makan,ayo di makan dulu kuenya,nanti kalau mau makan ambil saja di belakang." Ibu Anisa pun meninggalkan kami bertiga dalam kamar.
" Oya aku Akan memulai kemoterapi minggu depan karena kata dokter semakin cepat pengobatannya semakin baik. Dan aku berencana untuk memotong botak rambutku sebelum mulai kemoterapi."
" Apa Nis? Kamu mau menggunduli rambut panjangmu? Apa ga sayang?"
" tidak apa apalah.... Rambut kan bisa tubuh lagi yang penting aq bisa segera sembuh. Kata dokter soalnya efek Dari pengobatannya rambutku akan rontok jadi sekalian saja aku potong botak sebelumnya."
" Iya sih Nis,oke pokoknya tetap semangat ya,yakin lah kamu akan segera sembuh." Ucap Dewi sambil menyambar sepotong kue di piring yang di bawa ibunya Anisa tadi.
" Oya besok kalian datang ya ,temani aku saat tukang cukur langganan ayahku akan memotong rambutku."
Lalu ketiganya terlibat dalam percakapan yang seru hingga sore hari. Tampaknya Anisa sangat terhibur dengan kedatangan kedua sahabatnya itu.

Esoknya karena hari Minggu jadi Ratna dan Dewi sudah sampai rumah Anisa sekitar pukul 9. Mereka sudah berjanji kepada Anisa untuk menemani saat tukang cukur langganan ayah Anisa akan menggunduli rambutnya. Tampak ayah Dan Ibu Anisa sedang duduk di ruang tengah ketika Ratna Dan Dewi sampai kerumah Anisa.
" Selamat pagi Om,Tante...."
" eh... Ayo masuk aja Itu sepertinya Anisa sudah menunggu kalian."
Keduanya bergegas ke kamar Anisa Dan mereka melihat Anisa sedang di depan cermin sambil menyisiri rambutnya,mungkin dia semacam ingin mengucapkan Salam perpisahan kepada rambut sepunggungnya yang selalu dia rawat keindahannya. Kemudian Ratna mengambil sisir Dari tangan Anisa dan dia sisir rambut sahabatnya itu.
" Yang sabar ya Nis,semuanya pasti segera berlalu Dan kamu Akan kembali sehat lagi."

Sekitar Satu jam sudah mereka bertiga di dalam kamar sampai kemudian......
Ibu Anisa datang ke kamar Dan memberitahukan kalau pak Didi,tukang cukur Langganan ayahnya sudah datang. Segera Anisa mengajak Ratna Dan Dewi untuk keluar kamar Dan menuju ruang tengah. Sampai di ruang tengah tampak ayah Anisa sedang berbincang dengan pak Didi. Setelah melihat kedatangan Anisa mereka pun menghentikan pembicaraannya Dan Pak Didi segera mengeluarkan peralatannya. Anisa dengan ditemani kedua sahabatnya itu segera menduduki kursi yang sudah dipersiapkan. Lalu segera saja pak Didi mengambil cape potongnya di tutup lah badan Anisa dengan kain putih itu lalu ditarik ke belakang dan ditahan dengan jepitan jemuran.
Ibu Anisa tak kuasa melihat pemandangan itu. Dan ayahnya berusaha menenangkannya.
Anisa minta rambutnya di ikat saja biar nanti dia bisa menyimpan potongan rambutnya. Lalu Dewi membantu mengikatnya tampak Anisa tetaap terlihat tegar sampai kemudian terdengar bunyi klik lalu diikuti dengungan mesin clipper pun mulai mendarat di tengkuk Anisa lalu tangan pak Didi mulai mendorongnya sedikit Demi sedikit mulai terlihat kulit kepala Anisa,tapi rambutnya tidak berjatuhan karena tertahan oleh ikatan itu. Kemudian clipper berpindah ke bagian samping berjalan keatas Dan semakin ke atas lalu berlanjut ke sisi lainnya. Terakhir pak Didi mendaratkan clipper itu di harus rambut bagian depan kepala lalu mendorongnya ke belakang  menghabiskan sisa sisa rambut yang masih menempel di kepala hingga ikatan rambut itu akhirnya terlepas Dari kepala Anisa.

Tanpa disadari ternyata pipi Anisa sudah basah oleh air mata lalu Ratna pun mengambil kan tissu untuk Anisa. Dan pak Didi pun lalu kembali mengulang ulang men jalankan clippernya ke seluruh bagian untuk merapikan potongannya biar tidak Ada yang lebih panjang. Lalu selesailah..... Dengan sikat rambut pak Didi bersihkan leher Anisa Dari potongan rambut yang jatuh dan menempel di leher nya. Lalu cape pun di buka Dan kini tampak sekali perbedaan penampilan Anisa dengan rambut botaknya..... Dan Anisa pun bersiap untuk menjalani pengobatannya.


Cerita ini hanya fiktif belaka, cukup dibaca saja dan dinikmati,trm ksh

Sabtu, 10 Januari 2015

Mimpi Jadi Nyata

Peristiwa ini terjadi beberapa tahun lalu sewaktu aku masih bekerja di sebuah salon di pusat Kota Semarang. Menikmati waktu istirahat aku nongkrong di luar salon yang kebetulan seberang pintu masuk Mall Citraland. Pada dasarnya dahulu aku suka cewek berbadan langsing cenderung kerempeng,hehe....
Nah ketika aku lagi ngobrol sama OB salon itu aq liat seorang gadis bersama temannya sedang berjalan keluar dari mall itu. Ciri cewek itu seperti seleraku,timbul pikirkan dalam hatiku anda aku bisa berkenalan dengan dia.....

Cewek itu berjalan Dan berjalan semakin mendekatiku,aneh ya pikirku. Apa yang tadi aku pikirkan sepertinya Akan menjadi kenyataan. Karena cewek itu tinggal beberapa langkah lagi di depanku.... Entah ada magnet apa tiba tiba cewek itu bertanya tanya tentang salon tenpatku bekerja hingga Ku beranikan diri mengulurkan tangan," aku Yudhi,boleh tau Nama kamu?"
" Imel,anak broadcast Universitas Dian Nuswantoro."jawab cewek itu.
" Oh ya potong rambut disini berapa mas?" tanya Imel
" kalo sama stylistnya 100ribu tapi dengan asistennya 50ribu,emang Imel mau potong?"
" pengen sie tapi ko mahal ya tarif potongnya" ujar Imel sambil tertawa
" Gini aja kalau Imel mau datang saja ke kosku,nanti aku potong Dan ga usah bayar. Lo di salon potong sama aku bayar 50 ribu,hehe.... Bagaimana?" aku mencoba menawarinya.
" Beneran gratis mas? Oke deh aku mau. Emang kosnya mas yudhi di mana? Kapan mas yudhi libur kerja aku kesana."
" Kosku di belakang mall ini,nanti Ada kos2an samping RS ,pas tikungan. SMS saja lo sampai situ. Aku libur besok kamis."
" ok mas besok kamis jadwal kuliahku pagi,sepulang Dari kampus aku terus ke kos mas Yudhi. Maka sih sebelumnya ya mas..." kata Imel sambil berpamitan seiring dengan waktu istirahatku yang hampir habis.

Imel pun berlalu meninggalkan aku Dan OB salon yang bernama taufik. Rasanya kaya Mimpi saja aku bisa kenal dia,bahkan beberapa hari lagi aku bisa memotong rambutnya. Pengen rasanya segera hari Kamis.

Akhirnya hari yang kunantikan tiba juga. Pagi itu aku membersihkan kamar kosku. Perlu diketahui aku kos bukan di tempat yang bagus itu adalah bangunan semi permanen dua lantai Dan di sekat kecil kecil cukup utk kasur Dan almari saja jadi tempat untuk kursi pun tidak ada. Hanya Ada kursi Dan tv di ruang tamu lantai bawah. Untuk di atas semua serbs lesehan karena untuk berdiripun kepala kita langsung menempel dengan atap asbes.

Sekitar jam 11an sebuah motor berhenti di depan kos,aku berlari ke bawah membuka pintu Dan....... Benar Imel jadi datang ke kosku. Dia datang seorang diri,kebetulan semua teman kosku bekerja hanya ada istri salah satunya yang menghuni kamar bawah. Segera saja Imel aku ajak ke atas. Kita pun duduk lesehan di depan kamarku.
" Mas Aku pingin dipotong bob nungging,kira Kira cocok ga dengan wajahku?"Tanya cewek berambut medium,sedikit diatas tali bra,dengan kondisi lurus rebonding.
" Ga masalah sie,dan malah bagus ko cocok sekali di aplikasikan ke wajah Imel." aku jawab pertanyaannya sambil menghidupkan kipas angin dan mempersiapkan alat potongku.
" oke sekarang Aja potongnya ya mas,soalnya nanti siang aku balik ke kampus lagi,janjian sama teman kampus."

Dengan duduk lesehan aku mulai dengan mengenakan cape potong ke Imel. Agak susah juga sie sebenarnya motong dengan posisi duduk lesehan,tapi mau bagaimana lagi.  Lalu aku semprot dengan air,kusisir Dan mulai aku parting. Bagian belakang bawah mulai kuturunkan sebatas tengah telinga, Ku angkat 135 derajat dan Kres...Kres.... Gunting di tanganku mulai bekerja. Rambut Imel mulai berjatuhan ke cape Dan karpet di lantai depan kamarku. Rambut Imel sedikit agak kaku,efek obat rebonding Dan mungkin jarang dirawat. Lalu bagian atasnya mulai kuturunkan sekitar tebal 1cm an, bagian kanan aku tarik ke kiri dengan sudut 90 derajat Dan kusambungkan dengan bagian bawahannya tadi jadi secara otomatis Akan terbentuk bob semakin ke samping semakin panjang. Demikian sebaliknya utk bagian kiri aku tari ke kanan dengan sudut 90 derajat kusambungkan dengan bagian bawahnya. Demikian selanjutnya sampai puncak kepala. Untuk bagian samping aku potong menyambung kan dengan belakang dengan teknik yang sama juga . Kini rambut Imel yang semula shaggy berubah menjadi bob nungging. Dengan potongan potongan rambut yang berserakan di karpet Dan cape potong.

Tinggal bagian poni aku potong menyamping jadi sisi yang satu lebih panjang. Menyambung bagian samping. Wajah imutnya tampak semakin bikin gemes.haha..... Lalu aku keringkan rambutnya Dan untuk stylingnya aku menggunakan catok karena rambut rebonding jatuhnya tampak kaku kalo tidak di styling.

" Ok Imel, sudah selesai..." kataku sambil melepas cape potong Dari tubuh Imel. Lalu aku berikan sebuah cermin ke Imel.
" Wah bagus mas,aku suka. Nanti aku promosiin ke temen temanku mas. Dan nanti lo rambutku sudah panjang mau potong lagi masih gratis kan? Hehe..."
" Pastilah buat gadis secantik Imel gratis deh.... Ops jangan bilang cowok kamu lho ntar aku ditembak, hahaha....."
Cowok Imel seorang tentara yang bertugas di Malang.

Setelah ngobrol beberapa lama Imel pun pamit pulang.
" Makasih banyak ya mas,ni kayaknya sebentar lagi sepupuku mau potong rambut,nanti aku kabar in mas Yudhi. Imel pulang dulu ya...."
" OK hati hati ya Mel..."

Benar benar seperti Mimpi jadi Nyata bisa mengenal bahkan memotong rambut Imel.
Sayang sekali aku kehilangan kontak gara gara cewekku tidak memperbolehkan aku ketika Imel minta tolong aku untuk memotong rambut sepupunya. Apalagi kemudian aku keluar Dari pekerjaanku di Semarang.

Thanks to Imel,anak broadcast UDINUS Semarang sekitar tahun 2008 awal,karena jadi inspirasi pembuatan cerita ini.

Jumat, 09 Januari 2015

Akibat Suami Salah Potong

Kejadian ini berawal ketika aku masih bekerja di sebuah salon di kotaku. Waktu itu ketika aku baru saja memotong rambut seorang pelanggan.
Masuklah seorang Ibu muda berjilbab.....
" Mba aku mau benerin rambutku..." katanya kepada pemilik salon tempat aku bekerja,yang juga jadi stylist di salon.
" Lha kenapa mba?" tanya bosku pada Ibu muda itu.
" Itu Suamiku yang potong rambut aku,tapi hasilnya berantakan." jawab Ibu muda itu sambil duduk di kursi potong. Lalu dia lepas hijabnya,ikut deg2an juga melihatnya,haha....
Terlihatlah rambut sebahunya yang memang potongannya tidak beraturan.
" Berantakan kan mba? Dia itu nawarin biar rambutku dipotong dia aja tapi ga taunya hasilnya tidak berbentuk." katanya sambil kelihatan masih kesal dengan suaminya. Jangan jangan suaminya hairfetish juga ya? Wkwkwk... Mencoba menerka-nerka.

Bosku kemudian melihat keadaan rambut Ibu muda itu,lalu berkata....
" Mba maaf kayaknya rambutnya harus dipotong model pendek cowok." sambil bosku berusaha menjelaskan keadaannya.
" Memangnya ga bisa model pendek tapi masih feminin gitu ya mba ?" pintanya mengiba.
Sementara bosku bilang bisanya dipotong pendek cowok. Padahal menurutku masih bisa dibuat model bob. Tapi ya ga apa apa lah kan aku bisa menyaksikan moment WOW itu karena kebetulan sedang tidak memegang pelanggan.

Tampaknya wanita itu sudah pasrah hingga merelakan cape biru itu terpasang di tubuhnya. Lalu rambut mulai di parting Dan bosku mulai memotong Dari samping,kress....
" Aduh mba ko motongnya banyak rambutku pendek sekali nanti jadi ya."teriak Ibu muda itu agak shock. Tapi bosku sudah tidak mempedulikan lagi. Meskipun bosku itu wanita tapi di lihat Dari cara memotongnya buas sekali seperti seorang hair fetish mendapatkan mangsa,hehe.... Sebenarnya sayang banget melihatnya. Harusnya masih bisa dipotong model lain yang menunjuk kan sisi feminin Ibu muda itu,cantik soalnya. Tapi bosku tu belajar otodidak tidak punya dasar ilmu potong rambut yang standar jadinya ya seperti itu lah cara memotongnya. Sadis banget,banyak rambut menutupi biru Nya cape potong itu. Gunting itu berjalan membabat rambut di kepala dengan trap yang tinggi Dan telinga Ibu muda itupun sudah tidak terhalang rambut lagi. Kalo saja wajahnya tidak cantik mungkin dia kelihatan seperti seorang cowok. Bosku tampaknya masih asyik berani dengan guntingnya hingga tidak menyadari raut muka Ibu muda itu tampak begitu khawatir Dan menyesal....

Terakhir bagian poni dipotong menyambung bagian puncak kepala. Wow pixie abies.... Walaupun dari sisi artnya aku tidak suka tapi lumayanlah sedikit penyejuk dahaga fetishku.
" Wah pendek sekali rambutku mba,tapi ya sudahlah sudah terlanjur. Gara gara Suamiku berlagak mau mencoba memotong rambutku." kata Ibu muda itu sambil melihat wajahnya Dari cermin.
Bosku mengambil hair dryer Dan mengeringkan rambutnya. Lalu selesailah,cape biru itu pun di lepas dari tubuh Ibu muda itu,sesegera mungkin dia memakai kerudungnya. Jadi yang tahu rambutnya hanya aku,bosku Dan Suami Ibu muda itu.

Aku pun mengkhayal jika saja aku tadi yg melayani Ibu itu pasti lebih WOW banget ya.....
Cantik sie Ibu muda tadi......

Kamis, 08 Januari 2015

Pengalamanku Di Salon

Siang itu aku sedang duduk santai sambil menunggu pelanggan datang ke salon. Muncul 2 cewek di hadapanku.
" Ada yang bisa aku bantu mba?" tanyaku.
" Mau potong rambut mas?" jawab salah satu di antara kedua cewek itu.
Ternyata hanya salah satu nya saja yang akan potong rambut,cewek satunya lagi hanya mengantar. Baru aku sadar ternyata cewek yang Akan aku potong rambutnya itu rambutnya di kepang Dan kelihatan tebal. Aku berpikir paling dia akan merapikan ujung ujungnya saja.
Tidak tahunya......
" Mas rambutnya di potong pendek laki laki saja.... Nanti potongan rambutnya aku bawa pulang." kata cewek itu.
Mendengar permintaan cewek itu rasanya WOW banget susah di ungkapkan dengan kata kata,hanya bisa di rasakan seorang hair fetish saja,hehe....
" Ga salah tu rambutnya mau dipotong model cowok?" tanyaku untuk meyakinkan lagi.
" Beneran mas,aku mau berangkat kerja keluar negeri,salah satu syaratnya rambut dipotong pendek seperti laki laki mas." dia mencoba menjelaskan sambil menjatuhkan tubuhnya ke sandaran kursi potong.
" Ow...." aku hanya bisa terbengong sambil mengambil sebuah cape potong untuk kemudian aku pakaikan ke cewek itu. Tampaklah kini kepangan rambut yang tebal menempel di cape potong itu.

" Sudah siap mba?" tanyaku sambil melihat dia Dari cermin.
" Siap sekali mas,langsung saja toh nanti juga Akan panjang lagi. Yang penting aku bisa kerja di luar negeri." jawabnya seakan sudah merelakan rambutnya aku habisi.
Kuambil sebuah gunting Dan kumulai memotong kepang rambut itu,tepat seleher. Cukup lama juga buat memotong ponitail tebal itu. Sedikit Dari sedikit mulai kupotong sambil mencoba menikmatinya.

Hingga akhirnya lepas sudah ponitail Dari kepala cewek itu. Ku serahkan kepada cewek itu lalu dia belaibelai tapi sama sekali tidak Ada kesedihan di raut wajahnya. Tampaknya tekadnya untuk bekerja di luar negeri besar jadi apa pun Akan dia lakukan.
Kemudian kuambil sisir Dan mulai kusendok keatas bagian rambutnya yang diatas tengkuk,lalu gunting mulai membabat rambut itu sehingga beterbangan lah rambutnya. Aku memotongnya seperti memotong cowok jadi benar benar pendek,hingga kulit kepalanya juga bisa terlihat. Kuulangi terus sampai puncak kepala. Begitu juga dengan bagian sampingnya. Telinganya kini terlihat jelas. Sementara itu cape potong itu mulai dipenuhi potongan potongan rambut cewek tersebut. Pendek sekali,kalau bukan karena antingnya dia kelihatan seperti cowok. Terakhir ku ambil sebuah kliper,aku menggunakannya hanya untuk merapikan bagian tepi rambut saja,Dan menghilangkan bulu halus di daerah tengkuknya saja.
Bagian poni aku potong sedikit di bawah alis. Dan kuambil bedak lalu dengan sikat rambut kugunakan bedak itu untuk membersihkan potongan rambut yang menempel di seputaran bahu Dan leher cewek itu.

Aku pun segera melepas cape potong Dari cewek itu. Sama sekali tidak Ada penyesalan dalam dirinya. Lalu gadis itu memberikan beberapa lembar uang kepadaku sambil meminta plastik untuk membungkus kepangan rambut tebal tadi.

Salah satu momen WOW waktu kerja di salon........

Selasa, 06 Januari 2015

Mertuaku Seorang Hair Fetish

Sebut saja namaku Debby ,baru beberapa hari ini aku melangsungkan pernikahan dengan seorang pria bernama Tito. Setelah berpacaran sekitar 2 tahun kita memutuskan untuk menikah.  Tito membawaku tinggal di rumah dia beserta keluarganya.

Ada keanehan yang aku rasakan sedari pacaran dengan Tito dulu. Beberapa kali aku datang ke rumahnya aku melihat ayah Tito hobi sekali memotong rambut wanita. Padahal dia bukan seorang penata rambut. Jadi aneh saja buat aku melihatnya. Pernah aku melihat Ibu Tito yang dipotong kemudian kakak perempuan Tito,saudara saudara perempuan yang lain juga pernah kulihat rambutnya dipotong ayah Suamiku itu. Tampak sekali beliau sangat menikmati hobi ya itu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Tapi bagi aku itu aneh juga lihat orang kegemarannya memotong rambut wanita. Sebuah hobi yang unik dan tidak lazim.

Aku pun sempat berpikir jangan jangan ketika nanti aku sudah jadi menantunya Akan dipotong pendek juga rambutku. Karena dari yang aku lihat ayah Tito memotong pendek rambut wanita wanita yang di potongnya. Waduh gawat juga nie,kalau nanti menolak takut ayah Tito kecewa tapi aku juga tidak mau rambutku dipotong pendek. Semoga ayah Tito tidak meminta ku untuk menjadi model potong rambutnya. Aku pun sempat membicarakan ini dengan tito cuma sepertinya dia menanggapi dingin masalah ini. 

Setelah cuti kerja habis Suamiku pun kembali bekerja seperti biasa. Sedang aku tetap tinggal di rumah bersama keluarga Suamiku. Aku pun merasa nyaman karena keluarga Suamiku memperlakukan aku seperti anak sendiri jadi aku pun bisa dekat dengan mereka hingga suatu hari.....

Ayah mertua mendatangiku. Beliau mengajak ku berbicara Dan aku berusaha untuk mendengar kan Dan menanggapi ya. Lalu beliau berkata," Debby boleh ayah memotong rambut kamu?"
Pertanyaan yang selama ini dikhawatirkannya akhirnya muncul juga.
" maaf yah sepertinya Debby harus meminta ijin mas Tito dulu ya yah." jawab Debby berusaha untuk menolak secara halus agar ayah mertuanya tidak kecewa. Ayah mertuanya pun bisa mengerti Dan memberi kesempatan Debby untuk minta pendapat suaminya.

Malam harinya sebelum tidur Aku mengatakan permintaan ayah kepada Suamiku," Mas tadi ayah bilang kalau dia ingin sekali memotong rambutku,bagaimana ya? Aku sebenarnya tidak mau dipotong mas,cuma nanti ayah marah atau kecewa tidak ya?"
" Ya mungkin ayah Akan kecewa,tapi kalau sayang memang tidak mau dipotong ya bilang saja. Cuma kalau mau buat ayah bahagia ya ikhlasin saja rambut sayang toh nanti juga panjang lagi."
" Aduh bagaimana ya mas? Aku jadi bingung."
" Ya jalani pilihan yang sayang yakini saja,toh mas juga tidak mempermasalahkan rambut sayang panjang atau pendek tidak mengarungi rasa sayangnya mas."
Aku pun berpikir semalaman untuk mendapatkan jawaban yang harus aku katakan kepada ayah mertua. Sampai sampai mata ini sulit untuk terpejam.

Keesokan paginya setelah suamiku berangkat kerja Dan aku sudah menyelesaikan pekerjaan rumah ku aku pun segera membersihkan diri lalu bersantai sejenak di depan televisi. Sampai kemudian datang ayah mertua ku.....
" Bagaimana Debby apakah Tito sudah mengijinkan kamu rambutnya ayah potong?"
Jantung Ku serasa berdegup kencang,dengan agak ragu aku menjawab," mas Tito memberi ijin yah jadi Debby bersedia rambutnya di potong sama ayah."
Ayah mertuaku seperti berserk kegirangan sambil sesekali melihat rambut sepunggungku yang lurus dan lebat ini.
" Kalau begitu dipotong sekarang saja ya,ayah sudah tidak sabar untuk memotong rambut menantunya kesayangan keluarga ini." kata ayah sambil berlalu untuk mengambil peralatan potong rambutnya Dan sebuah kursi.
Aku masih terdiam bengong di depan TV seolah olah masih belum percaya dengan jawaban yang keluar dari mulut ku sendiri. Lalu ayah sudah datang membawa kursi Dan peralatan potong rambut.
Dengan langkah ragu mulai kudekati kursi itu Dan terasa sungguh berat waktu berusaha untuk mendudukinya. Kini aku pun sudah pasrah tertahan di kursi ini.

Ayah mertuaku lalu memakaikan sebuah kain putih yang biasa dipakai di salon atau tempat pangkas rambut ke tubuhku. Beliau kemudian mulai menyisiri rambut panjang seeping gangti,yang sudah beberapa tahun ini tidak pernah aku potong. Paling hanya trim ujungnya saja sekitar 1-2cm. Kini sebuah gunting sudah di tangan kanannya Dan siap untuk segera bekerja. Krek...Krek...Krek...Krek...
Suara yang membuat aku takut dan sedih karena harus berpisah dengan rambut panjangku. Sungguh membuatku tidak bisa berkata apa apa Dan mata mulai berkaca-kaca. Semakin banyak rambut yang terpotong gunting di tangan ayah mertuaku hingga membuat air mata ini tidak dapat di bendung lagi. Jatuhnya rambut rambut panjangku ke kain putih penutup tubuh Dan lantai itu seiring dengan air mata yang juga mulai berjatuhan ke pipi.  Tampaknya ayah tidak peduli dengan keadaan ini Dan semakin bernafsu membabat rambut panjangku ini. 

Tanpa di bagi beliau sisir rambutku Dan langsung dibabat rata sebahu. Tumpukan rambutku di lantai membuat kesedihanku belum juga beranjak pergi. Sebenarnya terasa lebih enteng juga tapi ko rasanya masih belum merelakan kepergian rambut panjang itu Dari kepala ku. Rambutku dipotong rata tanpa poni oleh ayah mertuaku. Ayah pun mengambil sikat rambut lalu membersihkan potongan potongan rambut yang menempel di kain putih yang menutupi tubuhku. Setelah itu dengan sebuah hair dryer ayah mertuaku mengeringkan Dan memblow rambutku. 
" sudah selesai menantuku..." kata ayah sambil membuka kain putih yang melindungi tubuh Dan pakaian Dari potongan potongan rambut yang jatuh. 

Aku segera bergegas meninggalkan kursi itu dan segera masuk ke kamar untuk mencari..... CERMIN!!! Ya sebuah benda yang bisa memperlihatkan hasil guntingan ayah mertuaku. Ternyata setelah aku melihat di cermin aku tidak suka rambut baru Ku. Tapi aku harus bisa tersenyum seolah aku suka potongan rambut yang dibuat ayah mertuaku.

Sore hari sepunggung kerja tampaknya suamiku terkejut dengan model rambut baru Ku. Dan kemudian di dalam kamar dia malah tertawa. Aku jadi semakin tidak percaya diri dibuatnya.
" Terus bagaimana donk mas? Aku rapi kan di salon saja ya?" kataku sambil cemberut sama mas Tito.
" Udahlah ga usah bagus ko, hahahaha...." Suamiku tertawa lagi.
Lalu di bercerita kalau ayahnya tu memang hobi memotong rambut wanita. Walaupun dia bukan penata rambut atau tukang pangkas. Dan bagi sebagian orang yang tau hobi seperti itu yang disebut hair fetish. Dengan masih dongkol aku pun berusaha untuk memahami penjelasan suamiku. 

Lalu suamiku berkata," udah ga usah dibenerin di salon. Aku rapiin saja." 
Dia lalu mengambil sesuatu dalam almarinya. Disuruh duduk aku lalu dia pakaikan kain penutup tubuh seperti ayah mertua tadi aku hanya bengong dan bertanya dalam hati....
" jangan jangan mas Tito hair fetish juga? Sudah berapa wanita yang di babat rambutnya? Ko aku tidak pernah mengetahuinya...." be ribu pertanyaan berkecamuk dalam pikirkan sampai tidak menyadari potongan2 rambut mulai jatuh ke pangkuan.....
 Selesai....

Senin, 05 Januari 2015

My Father in law is a Hair Fetish

Hello my name is Clara. My husband's name is Roy. My hair is long and straight. I just trimming my hair every two or three months...
 Now I live at my husband's house with his big family. I often see my father in law cut woman's hair. His wife,his daughter and even other womans. My father in law is not a hair dresser but he likes to cutting woman/girl's hair.

 About seven days I live in there my father in law talk to me. " Clara may I cut your hair?" " sorry my father, I love my long hair and I don't cut it to short..." " believe me Clara,you will make more beautiful with short hair. And your husband will like it." " Are you sure? But I will not cut my hair. Sorry father..." " ok Clara,but I want to cut your hair. May be you can discuss with Roy about this."

 After that I imagine if my hair is short,I think it's simple to treat and styling my hair. On the bed I talk to my husband if his father will cut my hair. And you know his answer? " Honey my father very likes to cut woman's hair. And if you will make my father happy may be you must cut your long hair by him. It's up to you honey.... I also like to see you on different style..."

 Next morning.... My father in law comes to me. He says want to cut my hair. And although it is not good to me but I want to make my father in law happy so I will cut my hair. He looks very happy and then he takes his hair cut equipments and a chair.

I sit on the chair when my father in law prepares haircutting tools. He takes a white cape and wears to me. Then sprays my hair with water and combs my hair.its about five minutes then my father takes a scissor. He will begins to cut my hair. I can't imagine lost my long hair so I close my eyes. I feel sad to say good bye with my hair. Snip...snip...snip... My hair fall into white cape and floor. Then my father in law takes my hair from the floor and give to me. I cry because I still love my long and straight hair. My father in law give me a tissue to sweep my tears. He cuts under the neck. Without parting,just combing then cutting. He makes blunt cutting. The side part he cuts as long as the back. More and more my hair fall into the cape and floor. My father in law still plays the scissor,it's make me worry. But about thirty minutes he finish his haircut activity. He takes hair dryer to blow my hair. after that cleans my body,cloth,and cape from pieces of hair with hair brush. And opening the cape.... My father smile and says.."Ok finish... " From the mirror I look my new hair style. I think it's bad haircut to me. But my father in law very happy and I want he doesn't know if I don't like my new haircutting. At night... My husband surprises with my new hair. From my husband I also know if my father in law is a hair fetish,his hobby is cut woman's hair. " honey I think it's bad haircut,how about you?" Clara ask to Roy. " hehe but you make father happy. So what will you do? You want cut it again in salon?" Roy answer. " I don't know honey but i am not confident with my hair know." " I have an idea, I will shave your hair. You must try a new sensation." " Oh no, I will not do it. A crazy idea......" I angry with my husband's idea. And I also think if my husband a hair fetish too..... Oh NOOOOO!!!!!!!

Kamis, 01 Januari 2015

Rambut Baru di Tahun Baru

Sebut saja dua sejoli ini Alan dan Lina,meskipun belum menikah tapi mereka sudah hidup bersama dalam kos-kosan. USIA pacaran mereka pun terbilang masih baru,sekitar 3-4bulan. Tapi karena mendapat pekerjaan di Kota yang sama mereka pun memutuskan tinggal bersama. Tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

 Alan kerja di sebuah salon,sedang kan kekasihnya,Lina bekerja di restoran sebuah mall. Lina rambutnya panjang sepunggung sudah berkali kali pula Alan meminta Lina memotong pendek rambutnya. Tapi Lina menolak,apalagi ibunya juga tidak mengijinkan Lina dipotong pendek. Tapi Alan bersikukuh membujuk Lina,tampaknya hair fetish yang satu ini pantang menyerah.

 Hingga seminggu setelah tinggal bersama dalam satu kos..... Waktu itu mereka baru bangun tidur,belum juga sempat cuci muka... Lina berbicara kepada Alan, "Mas di sini gerah ya, rambutku dipotong pendek saja ya?" piñata Lina kepada kekasihnya. "Nah benar kan kataku,dengan rambut panjang disini rasanya gerah. Tapi nanti Ibu Bagaimana?" Tanya Alan. "Masalah Ibu nanti aku yang jelasin Mas,tenang saja...Aku ingin juga merubah penampilan di tahun yang baru ini." jawab Lina kemudian. Alan segera bangkit dari tempat tidur Dan mengambil peralatan potong rambutnya di almari. Lina juga segera membereskan tempat tidur lalu segera duduk. Alan mengambil cape putihnya Dan memakaikan ke tubuh kekasihnya itu,segera diambilnya sebuah gunting Dan sisir,tanpa parting Alan memotong rambut kekasihnya itu sebahu. Rambut pun mulai berjatuhan tapi tampaknya Lina tidak terlihat shock,dia sepertinya menikmati saat saat kekasihnya membabat rambut di kepalanya. Setelah semua dipotong rata sebahu baru Alan mulai memberi bentuk. Dia mulai membagi rambut Lina menjadi beberapa bagian,lalu dimulai dari tengkuk yg dia angkat hampir 135 derajat sampai batas setengah telinga. Gumpalan gumpalan rambut pun mengotori cape putih itu. Bagian setengah telinga ke atas di angkat 60 derajat disambungkan bagian atas tengkuk tadi dengan bagian samping lebih panjang. Sedang bagian sampingnya tinggal disambungkan dengan belakang.... Jadilah potongan bob nungging tapi tidak terlalu ekstrim.bagian poni Alan potong miring menyesuaikan belahan rambutnya. Puas rasanya Alan melihat penampilan baru kekasihnya itu. Karena pada dasarnya Alan lebih menyukai wanita berambut pendek. Segera dibersihkan potongan rambut yang menempel di tubuh Dan cape putih itu. Kemudian Alan melepas cape putih yang membalut tubuh kekasihnya itu. Dan Alan pun memberi kecupan dan ciuman mesra kepada Lina.